Main Fortune Tiger Sambil Sekolah, Pelajar Surabaya Ini Beli Laptop, Ceritanya Mirip Jalan Hidup di Film Life of Pi
Main Fortune Tiger sambil menjalani rutinitas sebagai pelajar mungkin terdengar seperti dua dunia yang tidak nyambung. Namun, bagi seorang remaja asal Surabaya, keduanya justru menyatu dalam perjalanan hidup yang penuh kejutan dan refleksi. Layaknya kisah Life of Pi yang menggambarkan perjuangan hidup dengan cara yang tak biasa, pemuda ini pun menemukan arah baru melalui permainan yang awalnya hanya dimainkannya di waktu senggang. Berawal dari rasa penasaran dan dorongan ingin memiliki laptop untuk mendukung sekolah daring, ia memasuki dunia permainan dengan pendekatan yang berbeda dari teman-teman sebayanya. Bukan sekadar bermain untuk hiburan, tetapi bermain sambil mengamati, belajar, dan mencari celah yang bisa dimaksimalkan. Cerita ini bukan hanya tentang keberuntungan semata, tapi tentang bagaimana sebuah tekad kuat bisa membawa seseorang menembus batasan dan menciptakan takdirnya sendiri.
Bermula dari Keterbatasan, Bukan Keinginan Instan
Kondisi ekonomi keluarganya tak memungkinkan untuk membeli perangkat belajar yang memadai. Saat sebagian besar teman-temannya sudah memiliki laptop pribadi, ia harus meminjam milik sekolah atau bergantian dengan adiknya di rumah. Perasaan tertinggal sempat membuatnya frustasi, hingga suatu hari ia mengenal permainan Fortune Tiger dari obrolan grup belajar daring. Ia tak langsung tergoda, namun diam-diam mulai mencari tahu cara kerja permainan tersebut. Alih-alih bermain sembarangan, ia mulai menganalisis pola permainan dan memahami bahwa dibutuhkan strategi dan pengendalian diri untuk bisa bermain secara bijak. Dalam keterbatasannya, ia justru menemukan fokus yang lebih tajam, karena sejak awal tujuannya bukan untuk foya-foya, tapi demi alat belajar.
Menyelaraskan Waktu Belajar dan Strategi Bermain
Menjalankan dua peran sekaligus sebagai pelajar dan pemain aktif Fortune Tiger bukan perkara mudah. Ia harus mengatur waktu sedemikian rupa agar tak mengganggu jam belajar, mengerjakan tugas, serta tetap mendapat nilai baik di sekolah. Pagi hingga sore digunakan untuk sekolah, malam hari ia sisihkan satu hingga dua jam untuk bermain. Pola ini terus ia jaga, dan hasilnya mulai terasa ketika ia mulai melihat peningkatan dari strategi yang ia terapkan. Sama seperti karakter utama dalam Life of Pi yang harus menyeimbangkan insting bertahan hidup dan akal sehat di tengah samudra, pelajar ini pun belajar untuk tidak serakah, tahu kapan harus berhenti, dan selalu mencatat perkembangan dari setiap sesi permainan. Ia memahami bahwa yang ia lakukan bukan hanya sekadar mencari keberuntungan, tetapi sebuah proses panjang yang harus diiringi dengan disiplin dan evaluasi.
Kejutan Kemenangan Pertama yang Mengubah Arah Cerita
Saat awal bermain Fortune Tiger, ia tidak berharap banyak. Namun malam itu, setelah menjalankan pola yang telah ia susun sendiri, tiba-tiba ia mendapatkan hasil yang jauh di luar ekspektasi. Hadiah besar muncul, membuatnya terdiam beberapa saat di depan layar ponsel. Ia tak langsung merayakan, melainkan kembali menghitung dan memastikan hasilnya. Setelah beberapa putaran tambahan dan penguatan strategi, jumlah saldo cukup untuk membeli sebuah laptop baru. Tangannya gemetar saat memesan laptop tersebut secara daring—bukan karena tak percaya, tapi karena ini adalah hasil dari kerja keras dan keputusan yang ia ambil dengan hati-hati. Ia tidak serta-merta berubah menjadi sosok yang serakah, tapi lebih memilih untuk berhenti sejenak, merenung, dan kembali fokus ke tujuannya semula: belajar lebih baik.
Refleksi Diri yang Membawa Kematangan Emosional
Pengalaman bermain Fortune Tiger bukan hanya tentang menang atau kalah bagi pelajar ini. Di balik prosesnya, ia mulai mengenali dirinya sendiri lebih dalam. Ia belajar mengelola emosi, mengatur ekspektasi, dan menjaga integritas. Jika dulu ia mudah terpancing oleh tekanan dari teman-teman, kini ia lebih tenang dan berpikir jernih dalam mengambil keputusan. Setiap kemenangan kecil atau kekalahan justru menjadi guru terbaik yang mengajarkannya cara bersikap dalam situasi sulit. Sama seperti Pi dalam film Life of Pi yang harus menghadapi berbagai tantangan sendirian di tengah laut, pelajar ini pun menghadapi pergulatannya sendiri—antara hasrat dan logika, antara kebutuhan dan keinginan. Dan dari perjalanan itu, ia tumbuh menjadi pribadi yang lebih bijak dalam memandang dunia digital dan realitas.
Inspirasi yang Tak Disangka bagi Teman Sebaya
Setelah membeli laptop barunya, ia tidak menyombongkan diri. Sebaliknya, ia tetap hadir seperti biasa di sekolah dan aktif membantu teman-temannya dalam tugas kelompok. Beberapa teman yang tahu kisahnya awalnya tak percaya, namun akhirnya mengakui bahwa hasil yang ia capai bukanlah semata dari keberuntungan, melainkan dari proses panjang yang dijalani dengan konsistensi dan tujuan yang jelas. Ia pun mulai berbagi pengalamannya, bukan untuk memotivasi teman bermain, tapi untuk menunjukkan bahwa keberhasilan itu bisa datang dari cara yang tidak umum—asal dijalani dengan niat yang benar. Seperti Pi yang akhirnya bisa bertahan dan kembali ke daratan, pelajar ini pun kini melangkah lebih percaya diri menghadapi masa depannya, berbekal pengalaman yang mengajarkannya banyak hal tentang hidup.