Pengertian Uang dan Sejarah Uang dalam Peradaban Manusia

Uang merupakan alat pembayaran transaksi yang menjadi tolak ukur harga atau nilai dari suatu barang atau jasa. Sejarah uang tidak lepas dari cara manusia melakukan transaksi untuk memenuhi kebutuhannya. Transaksi barang dilakukan dengan cara barter atau pertukaran barang, sebelum adanya uang.

 Kemudian mengenal uang komoditas, hingga mengenal uang sebagai alat bertransaksi atau pembayaran. Uang memiliki peranan yang sangat penting dalam sejarah peradaban umat manusia dari masa ke masa. Setelah uang dikenal, alat tukar dalam transaksi juga berganti. 

 Pada artikel kali ini kita akan membahas pengertian dari uang dan sejarah uang dalam peradaban manusia. Yuk, simak penjelasannya dibawah ini.

 Pengertian uang

Menurut KBBI uang adalah alat tukar menukar yang dikeluarkan oleh pemerintah suatu Negara berupa kertas, emas, perak, atau logam lain yang dicetak dengan bentuk serta gambar tertentu dan sah. Dalam buku karya Frederic S Mishkin berjudul Ekonomi Uang, perbankan, dan Pasar Keuangan pada tahun 2008, Uang adalah sesuatu yang secara umum diterima dalam pembayaran barang dan jasa atau pembayaran atas utang.

 Jauh berabad-abad sebelum adanya uang, manusia mendapatkan sesuatu yang diinginkan dengan cara barter atau pertukaran barang atau jasa. Namun, sistem barter tersebut membuat transaksi menjadi sulit untuk menemukan titik kesepakatan karena nilai pertukarang barang atau jasa yang berbeda.

 Selama berabad-abad, berbagai jenis benda digunakan sebagai alat barter seperti batu permata, gading, telur, emas, beras, binatang ternak, kulit kerang, dan benda lainnya. Hingga munculnya kebutuhan alat penukar yang sudah pasti. 

 Sejarah uang dalam peradaban manusia

Berikut ini sejarah uang yang dijelaskan secara singkat.

 1. Masa sebelum barter

Masa sebelum barter dikenal dengan masa ketika manusia memenuhi kebutuhannya dengan kemampuannya sendiri atau secara individu yang bergantung dengan alam. Di zaman ini manusia belum menjadi makhluk sosial sehingga tidak membutuhkan bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 

 Semua alat kebutuhan dibuat sendiri yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Sehingga manusia menjadi produsen atau pembuat sekaligus konsumen.

 2. Masa barter

 Setelah manusia menjadi makhluk sosial maka setiap orang membutuhkan bantuan dari orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seiring dengan perkembangan pada masa ini, mereka saling menyadari bahwa berbagai barang yang dihasilkan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya dan memerlukan bantuan orang lain untuk memenuhinya sehingga muncul kegiatan tukar menukar satu sama lain yang saling membutuhkan atau disebut dengan barter.

 Manusia melakukan barter atau pertukaran barang atau jasa dengan barang atau jasa lain yang diinginkan. Seiring berjalannya waktu masalah barter muncul ketika ada dua orang yang ingin bertukar tidak sepakat dengan nilai pertukaran barang atau jasa yang ditawarkan, terutama jika salah satu pihak tidak terlalu membutuhkan barang atau jasa yang akan ditukar. Adanya masalah tersebut, membuat manusia mendapatkan ide untuk mengatasinya dengan menciptakan uang komoditas.

 3. Sistem uang barang

 Sistem uang barang atau uang komoditas yaitu barang dasar yang hampir dimiliki oleh semua orang seperti teh, garam, tembakau dan biji-bijian yang dijadikan sebagai standar untuk alat pembayaran. Pada tahun 9000 hingga 6000 sebelum masehi (SM), uang komoditas yang digunakan berubah menjadi ternak, bukan lagi barang kecil. Kemudian muncul budaya pertanian sehingga uang komoditas yang digunakan adalah gandum, sayuran, dan tumbuhan lainnya.

 Seiring dengan berjalanya waktu, sekitar tahun 1200 SM, uang primitif mulai digunakan. Uang primitif ini adalah cangkang kerang atau moluska lain yang bisa digunakan sebagai alat pembayaran yang bernama cowrie. Kepulauan Maladewa di Samudra Hindia menjadi tempat Cowrie berasal.

 Sejak awal peradaban China dan India Cowrie telah menjadi barang berharga yang selanjutnya dibawa sepanjang perjalanan perdagangan ke Afrika. Orang Eropa menamainya dengan Wampum yang menjadi mata uang di pasar. 

4. Masa uang

 Berdasarkan ilmu ekonomi tradisional, uang adalah alat tukar yang bisa diterima dan digunakan secara umum. Kehadiran uang memudahkan semua transaksi baik barang atau jasa sehingga menjadi lebih efektif dan juga efisien.

 Nilai uang juga terus mengalami perkembangan dari semula sebagai alat tukar menjadi alat ukur hingga menjadi pendorong transaksi. Pada awalnya, setiap manusia berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri.

 Bangsa Lydia pada abad ke 6 sebelum masehi, adalah bangsa pertama yang memprakarsai uang. Uang ini dibuat dari campuran emas dan juga perak yang disebut dengan electrum dan memiliki bentuk seperti kacang polong. Perbandingan antara emas dan perak adalah 75: 25 yang disebut sebagai standar atau starter.

Pada tahun 546-560 sebelum masehi, uang logam diciptakan oleh Croesus yang kemudian digunakan oleh Bangsa Yunani. Bangsa Yunani ini dikenal sebagai penemu uang logam pertama kali, dalam sejarah uang.

Bangsa ini mendesain uang logam dengan berbagai gambar yang menarik dan nilai yang ditentukan oleh bahan pembuatnya. Pada abad pertama masehi tepatnya masa Dinasti Tang orang Tiongkok menciptakan uang kertas.

Dilakukan pembuatan uang kertas  karena adanya kesulitan yang dihadapi. Pasokan logam mulia sebagai bahan baku pembuatan uang pada masa itu jumlahnya sangat terbatas dan bertransaksi dalam jumlah besar sangat sulit untuk dilakukan dengan uang logam. 

Itulah tadi pembahasan mengenai pengertian dan sejarah uang, semoga bermanfaat.

Facebook
Twitter
LinkedIn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *