Deposito vs Reksadana, Lebih Menguntungkan Mana Untuk Investasi?

Sebelum mengetahui mana yang lebih untung untuk berinvestasi. Apakah kalian tahu apa itu deposito dan reksadana? Buat kalian para investor muda pasti pernah dengar deposito dan reksadana kan?

Ya, kita jelaskan dulu apa itu deposito dan reksadana. Deposito adalah simpanan uang yang ada di rekening bank dengan jangka waktu penarikan tertentu yang biasanya jatuh tempo pada 1, 3, 6 atau 12 bulan. Sedangkan, reksadana adalah sebuah wadah yang digunakan untuk mengumpulkan dana dari investor yang selanjutnya akan dialokasikan ke portofolio seperti obligasi, deposito, saham dan efek lainnya. Lalu apa perbedaannya? Mana yang lebih untung?

Untuk perbedaan Deposito dan reksadana berikut ini :

1. Keuntungan dari deposito yang tetap dan reksadana tidak

Deposito memiliki keuntungan yang tetap (fixed) artinya deposito memiliki keuntungan yang dijamin oleh bank setiap tahunnya sesuai dengan perjanjian dengan bank. Reksadana sendiri kinerjanya dipengaruhi oleh naik turunnya perekonomian di setiap saat sehingga tidak dapat menjamin keuntungan yang tetap. Meski begitu, reksadana tetap mampu menawarkan keuntungan yang lebih besar daripada deposito.

Jadi, kalian perlu lebih berhati-hati bila menggunakan reksadana dan pastikan produk reksadana tersebut memiliki track record yang baik di sebelumnya.

2. Deposito hanya menempatkan uang pada satu tempat sedangkan reksadana di banyak tempatkan

Disaat kalian memilih deposito artinya uangmu hanya ditempatkan pada bank penerbit deposito tersebut. Maka untuk return bergantung pada kondisi bank tersebut. Berbeda jika kalian membeli reksadana, uang kalian akan ditempatkan pada berbagai tempat, ini seperti kalian membeli banyak saham sekaligus. Sehingga jika ada saham yang bermasalah maka yang lain bisa menyelamatkannya. Ini salah satu dari kelebihan reksadana dalam.

3. Deposito dikelola oleh bank, dan reksadana oleh manajer investasi

Saat kalian berinvestasi di deposito uang kalian sepenuhnya akan dikelola oleh bank penjual deposito tersebut. Lalu bank akan menggunakan uang tersebut akan disalurkan ke kredit kepada orang yang membutuhkan dana. Sedangkan saat berinvestasi ke reksadana uang kalian akan dikelola oleh manajer investasi yang profesional. Lalu merekalah yang mengelola uang kalian untuk diinvestasikan ke berbagai portofolio seperti saham, obligasi, dan efek lainnya.

4. Pajak yang Dikenakan

Deposito dikenakan pajak karena termasuk objek pajak sehingga bunga yang diterima akan dipotong pajak dulu sebesar 20%. Sementara dari reksadana sendiri malah tidak menerima pajak sama sekali.

5. Modal Awal yang Dibutuhkan

Reksadana cocok untuk kalian yang memiliki modal terbatas karena kalian bisa beli dengan modal mulai Rp.100.000 saja. Meski kecil modalnya tapi potensi keuntungan yang sama besar dengan modal besar. Sedangkan deposito biasanya mulai dengan Rp.8.000.000. Dengan modal kecil belum tentu mendapatkan bunga yang besar.

6. Jangka Waktu dan Likuiditas

Untuk investasi reksadana tidak ada pilihan jangka waktu yang harus diikuti. Artinya anda bisa menentukan jangka waktu investasi dan menjualnya sesuai keinginan. Dananya dapat dicairkan maksimal 7 hari kerja. Sedangkan deposito merupakan tabungan jangka. Artinya jika kalian menaruh uang di tabungan ini maka harus mengambil dalam jangka waktu tertentu. Tenor(waktu) yang diberlakukan yaitu 1, 3, 6, atau 12 bulan dan kalian tidak dapat mencairkan dana sewaktu-waktu.

Kalau kamu ingin untung yang maksimal, ya reksadana. Ini dia, 2 alasan yang bikin reksadana bisa lebih untung daripada deposito:

Yang Pertama karena reksadana adalah instrumen investasi yang kolektif. Jadi, kumpulan dana yang banyak ini nantinya akan disimpan ke deposito, sehingga mendapatkan suku bunga khusus atau diatas suku bunga normal. Otomatis keuntungannya akan lebih besar.

Yang kedua, uang kalian akan ditempatkan pada berbagai tempat investasi tidak seperti deposito, tapi juga dalam surat hutang jangka pendek. Umumnya bunga dari surat hutang lebih besar dari pada deposito. Yang termasuk instrumen investasi yang fluktuasi pasarnya rendah salah satunya surat hutang yang masa jatuh tempo kurang dari satu tahun.

Untuk investor pemula sebaiknya mencoba memilih reksadana, karena keuntungan yang lebih maksimal. Tetapi, kalau kalian ingin berinvestasi pada kedua instrumen secara berbarengan sebenarnya juga tidak masalah. Untuk informasi lebih lengkap mengenai investasi, kalian bisa mengunjungi website berikut ini, https://vinansio.com/.

Facebook
Twitter
LinkedIn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *